Sunday, November 27, 2011

Sejarah Kong Tek Cun Ong 廣澤尊王

Kong Tek Cun Ong 廣澤尊王







Diambil dari Buku berjudul “Riwayat Guang Ze Zun Wang” : Sang Dewa Pelindung Masyarakat Nan An


Pada masa dinasti Song, tahun 923 M, Propinsi Fujian, Kota Quanzhou di Kabupaten Nan An, Desa Shi San, dalam keluarga Guo pada tanggal 22 bulan 2 Imlek terlahirlah seorang putra yang diberi nama GUO ZHONG FU.
Ayahnya, GUO MING LIANG/Guo Lizhu (lahir tahun 899 M tanggal 9 bulan 2 Imlek) adalah seorang yang suci dan berbakti kepada orang tuanya, serta mencintai saudaranya, sikapnya terhadap orang miskin dan kaya sama.   Guo Liang adalah seorang petani.   Setiap hari sejak pagi-pagi buta sudah bekerja di sawah.   Ayahnya juga suka pergi ke pegunungan yang pemandangannya indah.   Namun walaupun sudah bekerja susah payah, tetap saja penghasilan yang diperoleh sedikit.
Ibu Zhong Fu bernama LIN SU NIANG, lahir pada tahun 904 M tanggal 4 bulan 9 Imlek.   Lin Su Niang adalah seorang yang lemah lembut dan baik hati, hemat dan tidak pernah mengeluh, walaupun hidup tampaknya cukup berat baginya.
Guo Ming Liang dan Lin Su Niang menikah pada tahun 922 M.   Ia mendapat wahyu ketika hamil dan ketika Zhong Fu dilahirkan, seluruh ruangan menjadi harum dan di sekelilingnya terasa hawa-hawa baik.   Tubuh Zhong Fu tegap, kekar dan amat berbakti kepada orang tuanya.   Kepandaian Zhong Fu juga melebihi anak-anak seusianya.
Tak disangka Guo Ming Liang ayahnya yang memang sering sakit-sakitan akhirnya meninggal pada umur 31 tahun (tahun 929 M tanggal 1 bulan 10 Imlek),  yang pada saat itu Zhong Fu masih berumur 7 tahun.   Karena kondisi ekonomi keluarganya yang miskin, mereka tidak mempunyai biaya untuk membuat makam untuknya.   Oleh karena itu mereka kemudian mengkremasi jasad Guo Ming Liang dan dimasukkan ke dalam sebuah periuk.
Zhong Fu kecil dalam bimbingan ibundanya yang baik hati, sejak usia dini telah memiliki sifat rendah hati, rajin bekerja dan berbudi luhur, terbukti dengan riang gembira pagi-pagi ia bekerja menggembalakan ternak yang dipercayakan kepadanya oleh Tuan Tanah YANG XINFU, tanpa pernah berbuat kesalahan.   Oleh karena itulah Tuan Yang sangat menyukai Zhang Fu.   Ibunya juga bekerja pada Tuan Yang sebagai pembantu yang bekerja menjahit, mencuci baju dan memasak.   Namun setelah Zhong Fu dan ibunya bekerja pada Tuan Yang selama 3 tahun, tetap saja uang yang dihasilkan belum cukup untuk menguburkan abu Guo Ming Liang.
Sifat mulia yang dimiliki Zhong Fu kecil, sangat jelas terlihat waktu ia bekerja pada Tuan Yang di Chongsanli Jingu di distrik Anxi yang kaya raya, ia tidak pernah mengeluh dan gusar dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya.   Setiap dombanya dibeli, keesokan harinya dombanya tidak berkurang jumlahnya, sehingga membuat rakyat desa menjadi kagum dan merasa aneh.
Zhang Fu juga sangat berbakti dan sayang kepada ibunya.   Hal ini terlihat dari tindak tanduknya sehari-hari yang dilakukan oleh Zhong Fu yaitu Zhong Fu tidak mau makan sebelum ibunya makan, tidak pernah mengeluh ataupun mengomel.
Asal usul dewa rejeki (財神)













Di antara sekian banyak dewa-dewa, seandainya diadakan pemilihan dengan pemungutan suara: “Dewa apakah yang paling disukai?” Barangkali 財神爺 Cai Shen Ye {Hok Kian = Cai Sin Ya} akan terpilih dengan mendapatkan suara terbanyak. Biar bagaimanapun, realitas hidup di dunia ini, kebutuhan/tuntutan manusia akan uang/harta, selamanya tidak akan ada habis-habisnya. Sementara baik apakah Cai Shen bisa sungguh-sungguh memberikan kekayaan atau tidak, maupun keberadaan Dewa Kekayaan itu sendiri, sedikit banyak dapat memuaskan fantasi orang banyak terhadap kekayaan.


Dewa Kekayaan yang diyakini di kalangan rakyat jelata sangat banyak macamnya, ada 文武財神 Wen Wu Cai Shen {Bun Bu Cai Sin} – Dewa Kekayaan Sipil & Militer, 五路財神 Wu Lu Cai Shen {Ngo Lo Cai Sin} – Dewa Kekayaan dari Lima Jalan, 增福財神 Zheng Fu Cai Shen {Tiam Hok Cai Sin} – Dewa Kekayaan Penambah Rezeki, dan lain-lain. 土地公 Tu Di Gong {Tho Tek Kong} – Dewa Bumi adalah Cai Shen yang paling dikenal oleh semua orang.


Cai Sin Ya memiliki wilayah penghormatan yang luas. Sembahyang kepada Cai Shen, selain terdapat di kelenteng-kelenteng, juga terdapat di rumah-rumah penduduk.


武財神 Wu Cai Shen (Dewa Kekayaan Militer) adalah 玄壇元帥趙公明 Xuan Tan Yuan Shuai Zhao Gong Ming dan 關公 Guan Gong.


Latar belakang kisah Cai Shen Ye ada beberapa macam versi. Yang paling terkenal adalah Riwayat 趙公明 Zhao Gong Ming {Tio Kong Beng} yang tertulis dalam 封神榜 Feng Shen Bang (Daftar Penganugerahan Dewa-Dewa). Dalam Feng Shen Bang ini diceritakan sebagai berikut:


Kaisar Zhou Wang {Tiu Ong} dari Kerajaan Shang memerintahkan Wen Zhong {Bun Tiong} jendralnya yang terkenal, untuk menyerbu Xi Chi, basis pertahanan pasukan Wen Wang {Bun Ong}. Untuk mencapai tujuannya tersebut, Wen Zhong minta bantuan 6 orang sakti untuk membentuk formasi barisan yang disebut Shi Jue Zhen {Si Ciap Tin} – Sepuluh Barisan Pemusnah. Tapi 姜子牙 Jiang Zi Ya berhasil menghancurkan 6 di antaranya. Melihat kekalahan di pihaknya, Wen Zhong meminta bantuan Zhao Gong Ming yang pada waktu itu sedang bertapa di gua Lou Fu Dong, pegunungan E Mei Shan {Go Bi San}.


Zhao Gong Ming menyatakan kesanggupannya untuk membantu. Pada waktu ia turun gunung,

Thursday, November 24, 2011

Asal usul dewa rejeki (財神)

Asal usul dewa rejeki (財神)













Di antara sekian banyak dewa-dewa, seandainya diadakan pemilihan dengan pemungutan suara: “Dewa apakah yang paling disukai?” Barangkali 財神爺 Cai Shen Ye {Hok Kian = Cai Sin Ya} akan terpilih dengan mendapatkan suara terbanyak. Biar bagaimanapun, realitas hidup di dunia ini, kebutuhan/tuntutan manusia akan uang/harta, selamanya tidak akan ada habis-habisnya. Sementara baik apakah Cai Shen bisa sungguh-sungguh memberikan kekayaan atau tidak, maupun keberadaan Dewa Kekayaan itu sendiri, sedikit banyak dapat memuaskan fantasi orang banyak terhadap kekayaan.


Dewa Kekayaan yang diyakini di kalangan rakyat jelata sangat banyak macamnya, ada 文武財神 Wen Wu Cai Shen {Bun Bu Cai Sin} – Dewa Kekayaan Sipil & Militer, 五路財神 Wu Lu Cai Shen {Ngo Lo Cai Sin} – Dewa Kekayaan dari Lima Jalan, 增福財神 Zheng Fu Cai Shen {Tiam Hok Cai Sin} – Dewa Kekayaan Penambah Rezeki, dan lain-lain. 土地公 Tu Di Gong {Tho Tek Kong} – Dewa Bumi adalah Cai Shen yang paling dikenal oleh semua orang.


Cai Sin Ya memiliki wilayah penghormatan yang luas. Sembahyang kepada Cai Shen, selain terdapat di kelenteng-kelenteng, juga terdapat di rumah-rumah penduduk.


武財神 Wu Cai Shen (Dewa Kekayaan Militer) adalah 玄壇元帥趙公明 Xuan Tan Yuan Shuai Zhao Gong Ming dan 關公 Guan Gong.


Latar belakang kisah Cai Shen Ye ada beberapa macam versi. Yang paling terkenal adalah Riwayat 趙公明 Zhao Gong Ming {Tio Kong Beng} yang tertulis dalam 封神榜 Feng Shen Bang (Daftar Penganugerahan Dewa-Dewa). Dalam Feng Shen Bang ini diceritakan sebagai berikut:


Kaisar Zhou Wang {Tiu Ong} dari Kerajaan Shang memerintahkan Wen Zhong {Bun Tiong} jendralnya yang terkenal, untuk menyerbu Xi Chi, basis pertahanan pasukan Wen Wang {Bun Ong}. Untuk mencapai tujuannya tersebut, Wen Zhong minta bantuan 6 orang sakti untuk membentuk formasi barisan yang disebut Shi Jue Zhen {Si Ciap Tin} – Sepuluh Barisan Pemusnah. Tapi 姜子牙 Jiang Zi Ya berhasil menghancurkan 6 di antaranya. Melihat kekalahan di pihaknya, Wen Zhong meminta bantuan Zhao Gong Ming yang pada waktu itu sedang bertapa di gua Lou Fu Dong, pegunungan E Mei Shan {Go Bi San}.


Zhao Gong Ming menyatakan kesanggupannya untuk membantu. Pada waktu ia turun gunung,

Sunday, November 20, 2011

Sembahyang memperingati Sejid Soe Goan Tae Tee

Sembahyangan memperingati Sejid dari kong Soe Goan Tae Tee di barengi dengan ujud ucapan syukur dari sala satu keluarga dengan melaksanakan prosesi sembahyang Thian  
 
Persiapan untuk Sembahyang Thia



Wednesday, November 16, 2011

sejarah cikung hok hud,ji gong,濟公活佛

  Ci Kung Hok Hud 濟公活佛

                                                       
                                                                       


Sejarah
Konon kabarnya hidup sekitar tahun 1130 – 1209. Terlepas dari masalah apakah benar Chi Kung pernah lahir atau tidak, banyak hal yang dapat kita pelajari dari sejarah / legenda / cerita2 perjalanan hidup Chi Kung. Seperti umumnya suatu cerita / sejarah di China, ada beberapa versi sejarah tentang Chi Kung. Aliran Mahayana mengakui Chi Kung adalah titisan dari Lohan Penakluk Naga bertubuh Emas (tolong di koreksi bila salah), dimana hal ini berbeda dengan aliran Maitreya yang mengakui bahwa Chi Kung adalah titisan dari Maitreya.

Riwayat Hidup
Ji Gong dilahirkan dengan nama Li Xiuyuan yang merupakan anak dari Li Maochun. Li Maochun adalah seorang penasehat militer yang sangat dermawan. Hanya saja sejak menikah sampai mencapai usia setengah baya, Li Maochun belum dikaruniai seorang anak. Hal itu membuat para kenalan Li Maochun meragukan kebaikan hatinya. Istri dari Li Maochun adalah seorang yang baik hati dan taat dengan ajaran agama, menyarankan agar Li Maochun untuk menikah lagi. Tapi Li Maochun menolaknya karena merasa istrinya masih muda dan bisa memberikan keturunan. Karena ingin dikaruniai anak, maka suami istri ini merencanakan berangkat ke suatu vihara agar dikaruniai seorang anak. Bahkan sebelum berangkat sang istri sempat cia cai (vegetarian). Pada saat berdoa di ruang Lohan di vihara tersebut, salah satu patung lohan yang ada seakan2 turun ke lantai. Saat melihat hal tersebut kepala vihara menyampaikan selamat kepada Li Maochun karena akan di karuniai anak.

Tak lama kemudian Li Maochun dikaruniai anak laki-laki yang diberi nama Li Xiuyuan. Tak lama Li Xiuyuan lahir, Li Maochun meninggal. Sejak saat itu Li Xiuyuan diasuh oleh ibunya yang tetap setia kepada Li Maochun. Saking setianya ibu Li Xiuyuan, mencatat segala sesuatu yang dikerjakannya setiap hari dan membakarnya agar suaminya (Li Maochun) tahu apa saja yang dia kerjakan. Li Xiuyuan tumbuh menjadi anak yang pintar, bahkan sangat pintar. Saat berusia 7 tahun, Li Xiuyuan sudah dapat menghapal kitab suci dan bahkan mengalahkan teman belajarnya yang lebih tua. Saat berusia sekitar 15 tahun, ibunya meninggal dunia. Saat itu Li Xiuyuan yang sangat sedih makin giat belajar agama Buddha. Paman dari Li Xiuyuan merasa khawatir karena Li Xiuyuan selalu membaca kitab suci agama Buddha. Setelah beberapa lama, saat itu sang paman merasa Li Xiuyuan sudah cukup umur untuk menikah, maka hal ini dibicarakan dengan Li Xiuyuan. Li Xiuyuan menolaknya, tapi sang paman tetap mendesak dan akhirnya memilihkan jodoh untuknya. Saat akan menikah, Li Xiuyuan pergi dari rumah karena ingin mempelajari agama Buddha lebih mendalam dan menjadi Bhikkhu.

Saturday, November 12, 2011

[Sejarah] Kwan Kong (開聖大帝)

Kwan Kong (開聖大帝) 




Sejarah Guan Yu  
Dewa Kwan Kong Guan Di atau secara umum disebut Guang Gong (Kwan Kong – Hokkian) yang berarti paduka Guan, adalah seorang panglima perang kenamaan yang dihidup pada zaman San Guo (221 – 269 Masehi). Nama aslinya adalah Guan Yu alias Guan Yun Chan (Kwan In Tiang – Hokkian). Oleh kaisar Han ia diberi gelar Han Shou Ting Hou. Kwan Kong dipuja karena kejujuran dan kesetiaan. Dia adalah lambing atau tauladan kesatria sejati yang selalu menempati janji dan setia pada sumpahnya. Sebab itu Kwan Kong banyak dipuja dikalangan masyarakat, disamping kelenteng-kelenteng khusus. Gambarnya banyak dipasang dirumah pribadi, toko, bank, kantor polisi, pengadilan sampai ke markas organisasi mafia. Para anggota perkumpulan rahasia itu biasanya melakukan sumpah sejati dihadapan Kwan Kong. Disamping dipuja sebagai lambang kesetiaan dan kejujuran, Kwan Kong dipuja sebagai Dewa Pelindung Perdagangan, Dewa Pelindung Kesusastraan dan Dewa Pelindung rakyat dari malapetaka peperangan yang mengerikan. Julukan Dewa Perang sebagai umumnya dikenal dan dialamatkan kepada Kwan Kong, harus diartikan sebagai Dewa untuk menghindarkan peperangan dan segala akibatnya yang menyengsarakan rakyat, sesuai dengan watak Kwan Kong yang budiman. Kwan Kong adalah penduduk asli kabupaten Hedong (sekarang Jiezhou) di propinsi Shanxi. Bentuk tubuhnya tinggi besar, berjenggot panjang dan berwajah merah. Tentang wajahnya yang berwarna merah ini adalah cerita tersendiri yang tidak terdapat dalam novel San Guo ( kisah tiga negeri). Suatu hari dalam pengembaraannya, Kwan Kong berjumpa dengan seorang tua yang sedang menangis sedih. Ternyata anak perempuan satu-satunya dengan siapa hidupnya bergantung, dirampas oleh wedana setempat untuk dijadikan gundik, Kwan Kong, yang berwatak budiman dan tidak suka sewenang-wenang semacam ini, naik darah. Dibunuhnya wedana yang jahat itu dan sang gadis dikembalikan kepada orang tuanya. Tetapi dengan perbuatan ini Kwan Kong sekarang menjadi buronan. Dalam pelariannya itu Ia sampai dicela DongGuan di propinsi Shanxi. Ia lalu membasuh mukanya di sebuah sendang kecill yang terdapat di pergunungan itu. Seketika rupanya berubah menjadi merah, sehingga tidak dapat dikenali lagi. Dengan mudah Ia menyelip diantara para petugas yang diperintahkan untuk menangkapnya tanpa diketahui.