Sejarah Thay Siang Lo Kun 太上老君
Thay Siang Lo Kun atau Tai Shang Lao Jun dikenal
juga dengan nama
Maha Dewa Thay Siang, yang diwujudkan dalam diri Li Er
alias Li
Dan alias Lao Tse (Lao Zi) atau Lo Kun Ya (Lao Jun Ye),
pendiri
Taoisme.
Lao Tse atau
Lao Zi dilahirkan pada tahun 604 SM, dengan nama Lie
Djie (Li Er). Konon menurut cerita, sejak dilahirkan
memang rambut
dan alis Lie Djie sudah putih semua, mirip orang tua.
Menurut buku
Lao Zi Nei Zhuan (kisah-kisah Lao Zi), disebutkan bahwa
Tai Shang
Lao Jin menjelma sebagai Li Er, alias Bo Yang atau Zhong
Er,
berasal dari negeri Zhu. Ibunya menjadi hamil setelah
intisari
hati matahari yang berupa bintang, masuk ke dalam
mulutnya.
Kehamilan itu berlangsung selama 72 tahun, dan barulah Li
Er
dilahirkan di bawah pohon Li, dengan melewati ketiak kiri
ibunya.
Karena pada waktu lahir ia sudah terlihat tua, maka ia
kemudian
disebut Lao Tse (Lao Zi - si anak tua). Disebutkan pula
bahwa ia
bermuka warna emas, dan darahnya berwarna putih.
Telinganya
berlubang tiga, sehingga ia sering juga disebut dengan
nama Lao
Dan. Lie Djie tinggal di kota Lo Yang dan setelah dewasa
bekerja
sebagai pegawai perpustakaan kerajaan. Ia mengarang kitab
Tao Te
Cing (Dao De Jing), yang berisi 5.000 huruf. Suatu hari,
saat ia
berniat meninggalkan hidup duniawi dan pergi bertapa. Ia
memberikan kitab Tao Te Cing tersebut kepada
kawan-kawannya
sebagai kenang-kenangan. Kitab Tao Te Cing ini kelak
menjadi salah
satu kitab suci Taoisme. Loa Tse pergi meninggalkan kota
dengan
mengendarai seekor kerbau hijau.
Berkat
kegigihannya dalam berlatih, Lao Tse akhirnya mencapai
kedewaan, dan terkenal sebagai Thay Siang Lo Kun (Maha
Dewa Thay
Siang). Ia mendapat tugas sebagai pengawas pemerintahan
kahyangan.
Dalam cerita
klasik See Yu Ki (Xi You Ji) atau kisah perjalanan ke
barat, diceritakan bahwa Thay Siang Lo Kun membuat pil
dewa.
Pil-pil tersebut dicuri oleh Sun Go Kong dan
memporak-porandakan
kahyangan.
Sebenarnya
tokoh Taoisme selain Thay Siang Lo Kun, juga ada Thio
Thian Su (Zhang Tian Shi) dan Leng Koan Tiang Kun (Ling
Guan Tian
Jun). Tetapi Lao Tse yang merupakan perwujudan dari Thay
Siang Lo
Kun, lebih dikenal oleh masyarakat umum.
Ajaran Tao
sendiri sebenarnya sudah diterapkan sejak jaman Hwang
Te (Huang Di) sekitar tahun 2697 SM – 2597 SM. Dari jaman
Hwang Te
inilah mulai diciptakannya huruf-huruf sebagai alat
komunikasi.
Dipercaya bahwa Hwang Te juga merupakan salah satu
penjelmaan dari
Thay Siang Lo Kun.
Arca Thay
Siang Lo Kun biasanya ditampilkan sebagai seorang tua
sesuai dengan perwujudannya sebagai Lao Tse, wajahnya
berseri-seri, rambut putihnya digelung ke atas seperti
konde,
jenggot putihnya panjang, memakai jubah berwarna putih
atau kuning
cerah dan satu tangan memegang kipas. Biasanya didampingi
dengan
Ji Long Sin (Er Lang Shen) dan Kiu Thian Hian Li (Jiu Tian
Xuan
Nü) sebagai pengawalnya. Ada juga yang menampilkannya
sebagai
seorang tua yang mengendarai seekor kerbau. Kerbau ini
asalnya
adalah siluman yang bernama Gu Mo Ong (Niu Mo Wang) yang
berhasil
ditaklukkannya.
Profil:
Arca Thay Siang Lo Kun biasanya ditampilkansebagai seorang tua sesuai denganperwujudannya sebagai Lao Tse, wajahnya berseri putihnya digelung ke atas seperti konde, jenggotputihnya panjang, memakai jubah berwarna putih atau kuning cerah dankipas.
Biasanya didampingi dengan Ji Long Sin(Er Lang Shen) dan Kiu Thian Hian Li (Jiu TianXuan Nü) sebagai pengawalnya. Ada juga yangmenampilkannya sebagai seorang tua yangmengendarai seekor kerbau. Kerbau ini asalnya adalah siluman yang bernama Gu Mo Ong (NiuMo Wang) yang berhasil ditaklukkannya.
Hari perayaan :
Di Klenteng Po An Thian, hari perayaan Shejid Thay Siang Lo Kun
diperingati pada tanggal 15 bulan 5 Imlek.
Di Klenteng Po An Thian, hari perayaan Shejid Thay Siang Lo Kun
diperingati pada tanggal 15 bulan 5 Imlek.
No comments:
Post a Comment